Senin, 18 Juli 2011

cmd

MEMBACA
Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan teks tulis monolog/esei sederhana berbentuk recount, narrative dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan populer

- Memahami dan merespon makna dalam teks tulis fuingsional pendek (mis. pengumuman, peunjuk) remi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima.
- Memahami dan merespon makna dan langkah retorika teks tulis monolog/esei secara akurat,lancar dan berterima dalam teks berbentuk: recount, narrative dan procedure

-Mengidentifikasi makna dalam teks tulis fungsional dan teks berbentuk: recount, narrative dan procedure.
- Mengidentifikasi langkah-langkah retorika dalam teks berbentuk: recount, narrative dan procedure.













BERBICARA
Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan teks monolog berbentuk
recount, narrative dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan.

- Mengungkapkan
makna dalam teks lisan fungsional pendek (misalnya pengumuman, iklan, undangan, dll) resmi/tidak resmi menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam berbagai konteks situasi
- Mengungkapkan makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk: recount, narrative, dan procedure

-Melakukan teks teks lisan fungsional pendek (misalnya pengumuman, iklan, undangan, dll) resmi/tidak resmi.
-Melakukan teks monolog lisan berbentuk recount, narrative, dan procedure.













MENDENGARKAN
Mehami makna teks percakapan transaksional resmi dan percakapan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar dan berterima untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan.

Merespon makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima menggunakan ragam bahasa lisan yang melibatkan tindak tutur
berterima kasih, memuji, mengucapkan selamat, menggunakan ungkapan terkejut, menggunakan ungkapan rasa tak percaya

Bereaksi atau merespon dengan benar terhadap tindak tutur: berterima kasih, memuji, mengucapkan selamat, menggunakan ungkapan terkejut, menggunakan ungkapan rasa tak percaya.

•Berterima kasih
mis. Thank you Thanks anyway
•Memuji
mis. A: That’s a lovely cake
B: Thank you
•Mengucapkan Selamat
mis. A: Congratulation!
B: Thank you
•Menggunakan ungkapan terkejut.
mis. Really! Oh?
•Menggunakan ungkapan rasa tak percaya
mis. Are you serious? Oh,no! that’s not true

MENULIS
Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek dan teks tulis monolog/esei sederhana berbentuk narrative, descriptive dan news item secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan populer.

-Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek (mis. kartu ucapan, pengumuman dll.) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima menggunakan ragam bahasa tulis.
-Mengungkapkan makna dan langkah retorika teks tulis monolog/esei sederhana secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk: narrative, descriptive dan news item

Menulis teks fungsional pendek resmi dan tak resmi
- Menulis teks berbentuk narrative, descriptive dan news item
Descriptive
Announcement
Campaign Flyer
News Item

Minggu, 13 Maret 2011

instal win7

http://www.hong.web.id/tutorial/cara-menginstall-windows-7-melalui-usb-flashdisk
http://www.hong.web.id/tutorial/langkah2-cara-menginstall-windows-7-lengkap-dengan-gambar

Sabtu, 12 Maret 2011

Positive Thinking

dalam hidup ini ,,sungguh beruntung orang yang selalu beruntung. tidak ada kata menyerah dalam segala hal. lakukan yang terbaik dan tanamkan jiwa yg tak gentar walau 1000 tentara menghadang.
1 keyakinan dapat membuat 1000 keinginan
1 semangat dapat membuat 1000 semangat
hidup hanya sementara,jangan sia-siaKan kesempatan yang telah ada,jangan menyerah dengan keadaan. beribu kata jangan hanya d dapat dari satu kata yaitu Yakin....
hal ini membuatku berfikir positive
jika ada sesuatu yang tidak sewajarnya jangan kau memutuskan apa kenyataanya, terkadang hati sulit di rubah. tapi ketika hati telah menemukan jalannya maka bersyukurlah untuk mendapatkan rahmat.
pda hari ini
mulailah dengan hal positive dalam hidup dari berfikir dan bertindak. hanya dengan itu kita akan memetik buah kebahagiaan
teteap semangat,hidup penuh dengan option yang harus kita pilih dari yang terbaik.

Jumat, 14 Januari 2011

perbedaan penerapan demokrasi ordebaru dengan reformasi

Perbedaan Penerapan System Orde Baru Dengan Reformasi

A.Periode 1966-1998 (Masa Orde Baru)
Demokrasi pancasila masa orde baru yang merupakan demokrasi konstisonal yang menonjolkan system presidensial. Masa Orde Baru berlangsung mulai dari 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Landasan system ini adalah pancasila,UUD 1945 dan kketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penelewengan terhadap UUD 45 yang terjadi di masa demokrasi terpimpin. Namun dalam kenyataannya peresiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga yang lain.

Berikut ini pelaksanaan demokrasimasa Orde Baru.
1.Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat.
2. Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut:
a)Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
b) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
c)Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
d)Selalu diliputi semangat kekeluargaan.
e)Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.
f)Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g)Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

3.Pelaksanaan demokrasi Pancasila antara lain sebagai berikut:
a)Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciri umum. Kekuasaan presiden begitu dominan baik dalam suprastruktur politik.
b)Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya. Ini mengakibatkan negara Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang berkepanjangan

B.Periode 1999-Sekarang (Demokrasi Reformasi)
Masa demokrasi pancasila pada Era Reformasi berusaha menembalikan perimbanan kekuatan antara lembaga Negara,antara eksekutif, legeslatif dan yudikatif . Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol dan menjadi nafas baru buat indonesia.

Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila masa Reformasi
1.Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik, dan kemasyarakatan.
2.Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
3.Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan program parpol yang multipartai.
Oleh karena itu maka diselenggarakan pemilihan umum. Sejak Indonesia merdeka telah melaksanakan pemilu sebanyak sembilan kali.